bukamata.id – Partai Golongan Karya (Golkar) membantah klaim bahwa kadernya, Ridwan Kamil akan maju menjadi bakal wakil calon presiden di Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung.
Ahmad membantah klaim PDI Perjuangan, bahwa Ridwan Kamil akan dipasangkan dengan bakal calon presiden, Ganjar Pranowo.
Golkar sendiri sudah merencanakan Emil, sapaan Ridwan Kamil, untuk maju di pemilihan gubernur 2024 (Pilgub 2024).
Mantan Gubernur Jawa Barat itu diproyeksikan untuk maju di Pilgub Jabar 2024 atau Pilgub DKI Jakarta 2024.
Bila Emil maju lagi di kontestasi Pilgub Jabar, maka dia berpotensi bersaing lagi dengan lawannya dulu, Dedi Mulyadi.
Persaingan itu pernah terjadi pada Pilgub 2018. Namun saat itu Dedi Mulyadi menjadi calon wakil gubernur dan berpasangan dengan Deddy Mizwar.
Dedi sendiri sudah menyatakan kesiapan untuk maju pada kontestasi Pilgub 2024 andai Prabowo Subianto, ketua umum Partai Gerindra, merestuinya.
Pengamat politik dari Indonesia Political Review, Ujang Komarudin mengingatkan bahwa politik itu dinamis.
Bila Dedi digadang-gadang akan tampil tanpa saingan pada Pilgub, namun lawan politik yang kuat pasti ada saja sekalipun Emil diskemakan di Pilpres.
“Ya kalau Ridwan Kamil diskemakan jadi cawapres di kubu Ganjar, apakah dedi tidak ada lawan? Kalau politik pasti ada aja,” katanya pada Senin, 11 September 2023.
Perlawanan politik pun bisa tergantung dengan pasangan Dedi, bahkan bukan tidak mungkin tokoh nasional akan turun gunung.
Sebab, Jawa Barat merupakan ladang suara pemilih nasional, di samping secara geografis maupun sosiologis keberadaannya sangat berpengaruh terhadap negara.
Ujang pun menilai, jika PDI Perjuangan memiliki ketertarikan terhadap Emil karena mempunyai dua manfaat.
Manfaat pertama dari sisi ketokohan. Banyak pengikut dari mantan gubernur periode 2018-2023 tersebut.
Di satu sisi, Ridwan Kamil juga bisa menjadi pendorong suara milenial atau anak muda, yang menjadi basis pemilih mayoritas pada Pemilu 2024.
“Dia pemain media sosial, artinya pelabuhannya banyak dan juga banyak disukai anak muda dan bagus untuk mengambil suara milenial. Keuntungannya di situ,” kata Ujang.