bukamata.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan ancaman bahaya yang masih akan mengintai wilayah Sumatra Barat.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, saat ini masih terdapat 1 juta meter kubik material vulkanik yang berada di Gunung Marapi.
“Jadi saat erupsi gunung merapi, erupsi itu mengeluarkan material-material antara lain abu vulkanik dan batu-batu yang dilontarkan dalam kawah,” ucap Dwikorita, Kamis (16/5/2024).
“Dan kami di lapangan juga berkoordinasi dengan Badan Geologi serta Kementerian PUPR dan ditemukan informasi bahwa masih tersisa kurang lebih sekitar 1 juta meter kubik dari hasil erupsi yang terjadi beberapa waktu lalu,” tambahnya.
Dwikorita mengungkapkan, endapan material vulkanik itu berukuran butir pasir-pasir halus dan juga bongkah-bongkah batuan yang hingga saat ini masih tertutup lereng tengah dan atas gunung merapi.
Menurutnya, apabila endapan itu tersapu oleh air hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, maka akan berpotensi menjadi banjir lahar hujan.
“Apabila endapan itu tersapu oleh air hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat itu dapat terangkut menjadi suatu aliran pekat yang mengerosi, menggerus ke bawah sambil membawa bongkah-bongkah batuan,” jelasnya.
“Dan apabila ini sampai ke tempat yang landai atau dataran rendah di depan gunung tersebut akan terendapkan sebagai banjir lahar hujan,” sambungnya.
Dwikorita menyebut, jalur atau aliran banjir lahar ini nantinya akan sama dengan banjir lahar dingin sebelumnya. Namun, ada beberapa zona yang dikhawatirkan akan menjadi aliran banjir lahar yang baru.
“Dari hasil peninjauan melalui helikopter dan juga dari peta Badan Geologi, kami melihat ada beberapa zona terutama di zona-zona pertemuan dua sungai, ada yang tiga sungai dari atas bahkan ada yang empat sungai, zona tersebut dikhawatirkan apabila di hulu sungai itu ada hujan maka terjadi banjir lahar juga namun sekarang belum terjadi,” tuturnya.
“Jadi ada yang susulan melalui aliran yang sudah memberikan banjir bandang tapi masih ada beberapa potensi yang belum mengalami banjir bandang saat ini atau banjir lahar saat ini tapi berpotensi,” tandasnya.