bukamata.id – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan aktivitas Gunung Semeru yang terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang pada Kamis (15/2/2024).
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan mengatakan, aktivitas kegempaan di Gunung Semeru masih tinggi, didominasi gempa letusan, lembusan, luguran dan tremor harmonik. Bahkan, gempa vulkanik masih terekam secara intensif.
“Aktivitas erupsi, awan panas dan guguran lava mash terjadi, namun secara visual jarang teramati karena terkendala dengan cuaca yang berkabut,” ucap Hendra dalam konferensi pers di Ruang Informasi PVMBG Badan Geologi, Jalan Diponegoro No 57 Bandung, Jumat (16/2/2024).
Hendra menyebut, kegempaan Gunung Semeru didominasi oleh gempa-gempa dekat permukaan. Hal ini mengindikasikan bahwa aktivtias Gunung Semeru pada saat ini didominasi oleh aktivitas magmatik pada kedalaman yang dangkal.
“Nilai variasi kecepatan seismik menunjukkan nilai yang positif dengan simpangan yang besar, diinterpretasikan bahwa tekanan pada tubuh gunung api masih relatif tinggi dan relatif dangkal,” ungkapnya.
Berdasarkan data deformasi memperlihatkan bahwa tubuh gunung api mengalami inflasi dengan sumber tekanan berlokasi dangkal, yang berkorelasi dengan terus terjadinya perpindahan tekanan dari dalam tubuh gunung api ke permukaan bersamaan dengan keluarnya material saat terjadi erupsi dan hembusan.
Sedangkan untuk Emisi SO2 dan anomali thermal relatif mengalami penurunan sejak Januari 2024.
“Potensi bahaya dari meningkatnya tekanan dan perubahan karakteristik erupsi Gunung Semeru ini adalah terjadinya peningkatan gempa guguran yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran,” katanya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini