Oleh karena itu, pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya letusan dan awan panas guguran Gunung Semeru.
“Mengingat kegiatan Gunung Api Semeru masih tinggi serta masih berpotensi terjadinya awan panas guguran dan aliran lava,” ujarnya.
Sementara berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga pada Jumat (16/2/2024) pukul 09.00 WIB, tingkat aktivitas Gunung Semeru masih tetap pada Level III atau Siaga.
Sehubungan dengan itu, PVMBG mengeluarkan lima rekomendasi bagi masyarakat/pengunjung/wisatawan Gunung Semeru.
1. Masyarakat/pengunjung/wisatawan mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
2. Masyarakat/ pengunjung/ wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
3. Masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya Iontaran batu (pijar).
4. Masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi Iahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini