Untuk pelaksanaan Armuzna, Sunidja mengapresaisi adanya inovasi terbaru yang menjadi kebijakan Kemenag dalam memberikan pelayanan prima kepada jemaah haji lansia yaitu Kebijakan Skema Murur.
“Skema murur yang dilaksanakan pada saat Armuzna, memberikan fleksibilitas dan kemudahan yang cukup baik bagi jemaah, terutama bagi jemaah haji lansia, jemaah haji yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau keterbatasan fisik,” katanya.
Sunidja menilai, bahwa manfaat dari skema murur ini tidak hanya dirasakan oleh jemaah haji lansia dan jemaah haji yang memiliki keterbatasan, namun dapat mengurangi kepadatan di Muzdalifah dan penempatan jemaah haji di mina pun dapat dilakukan dengan baik.
“Kelancaran pada fase Armuzna ini juga berdampak pada lempar jumrah di Jamarat sehingga dapat dilaksanan dengan tertib. Para petugas PPIH Arab Saudi dengan sigap berjaga untuk mengarahkan dan mengatur para jemaah haji. Bahkan petugas-petugas kesehatan dan linjam sangat sigap membantu jemaah haji,” paparnya.
Soal katering untuk jemaah haji, ia menilai sangat puas dengan makanan dan minuman yang disiapkan untuk para jemaah haji.
“Menurut beberapa testimoni para jemaah haji, bahwa makanan dan minuman sangat lengkap dan melimpah baik dimulai dari asrama haji, Mekah, Armuzna, dan Madinah. Makanan yang disediakan sangat bervariasi dan enak, sehingga jemaah bisa menjaga stamina dan kesehatan selama menjalankan rangkaian ibadah haji,” terangnya.
Peningkatan pelayanan jemaah haji juga dirasakan dari segi transportasi yang disediakan oleh Kemenag yaitu Bus Sholawat.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini