“Bus sholawat tersedia dengan frekuensi yang cukup tinggi, sehingga jamaah tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan transportasi ke Masjidil Haram. Layanan ini sangat membantu, terutama bagi jamaah yang menginap di hotel yang cukup jauh dari masjid,” ungkapnya.
“Pelayanan jemaah haji yang dinilai sangat baik ini juga sampai pada proses pemulangan jemaah haji. Para petugas haji dengan sigap dan cepat membantu para jemaah haji dari mulai mengurus proses imigrasi, koper bagasi, dan sampai tiba di tanah air,” sambungnya.
Namun, kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 ini tidak terlepas dari beberapa evaluasi. Sunidja menjelaskan, bahwa skema murur yang sudah dinilai efektif dalam memberikan pelayanan jemaah haji, tahun depan harus diteruskan kembali dengan peningkatan pelayananannya.
“Pertama, pentingnya pengaturan waktu yang tepat agar tidak terjadi penumpukan jamaah di satu titik tertentu. Pengaturan arus lalu lintas jamaah harus lebih terkoordinasi agar tidak terjadi kemacetan atau kebingungan,” imbuhnya.
“Kedua, edukasi dan sosialisasi mengenai tatacarapelaksanaan murur ini harus lebih ditingkatkan. Beberapa jamaah masih kurang memahami prosedur yang benar, sehingga butuh petunjuk yang lebih jelas dan komunikasi yang lebihefektifdari petugas,” lanjutnya.
Kemudian, fasilitas toilet yang selalu mengantri dan penuh terutama diwaktu-waktu pelaksanaan salat.
“Situasi seperti ini memang sulit dihindari, diharapkan pada tahun yang akan datang, jumlah toilet dapat ditambah lebih banyak lagi, atau mungkin bisa diatur jadwal penggunaan yang lebih efektif untuk mengurangi antrian. Selain itu, edukasi kepada jamaah tentang penggunaan toilet di luar jam-jam sibuk juga bisa lebih ditingkatkan,” katanya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini