“Ini adalah hasil dari bentuk kerja sama antara Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Pemerintah Kabupaten Indramayu dan formulator yaitu Aminosan Gold Nutrisi (AGN),” ujar Sugeng.
“Sejauh ini, hasil produksi padi sudah sebesar 1,1 juta ton. Pemerintah berharap, dapat mencapai target 1,6 hingga 1,7 juta ton pada tahun 2024. Modal utama dalam bertani adalah kebersamaan, kita harus saling bersinergi dengan pemerintah, bukan bersaing,” tambahnya.
Ketua BSIP Jabar, Rustam Massinai mengatakan, upaya menuju pertanian ramah lingkungan tanpa bahan kimia terus dilakukan.
Saat ini, sudah diperoleh hasil sebesar 6,7 ton dengan campuran kimia, sementara bisa mencapai 9-10 ton menggunakan separuh urea. Ke depannya, pihaknya terus menargetkan 0% penggunaan bahan kimia.
“Kami berharap kedepannya, penggunaan bahan kimia dapat dihilangkan sepenuhnya. Dengan kebersamaan, kita akan terus maju,” ujar Rustam.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini