Dikatakan Ajam, kesuksesan operasional ibadah haji tahun 1445 H/2024 M tidak hanya dari penyediaan fasilitas yang memadai untuk para Jemaah haji, tetapi diperlukan juga kemudahan akses bagi jemaah dan PPIH untuk menyampaikan persoalan terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji.
“Komitmen ini pun dituangkan dalam inovasi teknologi yang diberi nama oleh Kementerian Agama yaitu Aplikasi Kawal Haji,” imbuhnya.
Menurutnya, bahwa dari inovasi atau terobosan yang diinisiasi oleh Gusmen, menjadi bukti Kemenag selalu mengedepankan kelengkapan fasilitas untuk kenyamanan jemaah, dan kekhusyukan ibadah Jemaah haji.
“Kenyamanan ini mencakup kondisi penginapan, makanan disesuaikan dengan kebutuhan jemaah seperti lansia, transportasi yang memadai, serta fasilitas umum yang mudah diakses sampai pengaturan jadwal dan rute perjalanan yang efisien juga sangat berpengaruh terhadap kenyamanan Jemaah,” katanya.
Selain itu, kekhusyukan dalam beribadah adalah tujuan utama dari setiap perjalanan haji, dimulai dari bimbingan rohani yang diberikan sebelum dan selama pelaksanaan haji, hingga penyediaan ruang-ruang ibadah yang nyaman dan kondusif.
“Pihak penyelenggara ibadah haji juga berupaya meminimalkan gangguan-gangguan yang dapat mengganggu konsentrasi jemaah dalam beribadah,” ujarnya.
Ajam berharap dengan adanya perhatian yang serius oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama terhadap ketiga aspek ini, seluruh jemaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan penuh kekhusyukan, sehingga mencapai predikat haji yang mabrur dan mabrurah.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini