bukamata.id – Inspektur Daerah Provinsi Jawa Barat, Eni Rohyani mengomentari terkait tingginya anak di Jabar yang mengakses judi online.
Hal itu disampaikan Eni saat rapat koordinasi Forum Inspektur Daerah Seluruh Indonesia (FIDSI) bertema “Penerapan Manajemen Risiko dalam Pencapaian Indikator Makro Pembangunan Daerah”, di Gedung Sate, Senin (29/7/2024).
“Kita juga meminta kepada PPATK untuk membuka data lainnya, karena saya juga kaget tadi pagi ada yang bertanya tentang “judi online yang dilakukan oleh anak” Ini kan kita juga kaget, kalau anak emang bikin akun rekeningnya seperti apa,” beber Eni, Senin (29/7/2024).
Adapun terkait data pengguna judi online yang termasuk anak-anak tersebut, PPATK tengah melakukan pemetaan data.
“Ini karena mereka meminta ada data-data baru, seperti mereka tidak tahu bahwa SMA, SMK, SLB itu masuk ke pemprov. Ini juga kita lebih baik tunggu seperti apa, agar pemetaan nya lengkap dulu,” ungkapnya.
Sementara itu, kedepannya Eni menyampaikan pihaknya akan memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat terkait judi online yang sangat merugikan ini.
“Kalau masyarakat itu, kalau kami paling juga nanti sifatnya himbauan. Karena kalau kami mengeluarkan kebijakan, kami tidak bisa mengatur masyarakat kalau inspektorat,” tandasnya.
Sementara itu, Inspektur Jendral Kemendagri, Komjen Pol. Tomsi Tohir melihat fenomena banyaknya anak menjadi pengguna judi online didasarkan atas rasa ingin tahu.
“Yang nama nya pelanggaran seperti itu, karena mungkin coba-coba, ada yang iseng-iseng sehingga didalam usia yang muda itu ingin tau. Kasus seperti ini kita ingat-ingatkan sebaik-baiknya supaya tidak mengulangi lagi,” paparnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini