Diskusi dan Pendalaman Materi
Sesi pertama penyampaian materi disampaikan oleh Ade Irpan Al-Anshory, yang membahas peran dan tantangan mahasiswa dalam Pilkada Provinsi Jawa Barat. Ade menekankan bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan dan pelopor demokrasi.
Ia menjelaskan bahwa Pemilihan Kepala Daerah merupakan bentuk pelaksanaan kedaulatan rakyat yang harus dijalankan secara demokratis dan langsung oleh masyarakat.
Ade juga mengingatkan peserta bahwa pemilih yang cerdas adalah mereka yang mampu menilai calon berdasarkan visi, misi dan rekam jejak mereka, bukan hanya karena faktor emosional atau kedekatan personal.
“Mahasiswa sebagai kaum intelektual harus menjadi pelopor dalam menyebarkan pendidikan politik kepada masyarakat, agar proses pemilu berjalan dengan kualitas yang baik,” ungkap Ade.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Didi Komarudin, yang membahas peran masyarakat dalam Pilkada 2024 dan bagaimana aturan kampanye harus dipahami oleh pemilih muda.
Didi menjelaskan bahwa kampanye adalah bagian dari proses demokrasi yang diatur secara ketat, termasuk soal pemberian barang-barang kampanye yang diperbolehkan dalam aturan KPU.
Selain itu, Didi menekankan bahwa politik uang masih menjadi tantangan serius yang merusak integritas Pilkada, dan generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam menolak praktik tersebut.
“Jadilah pemilih yang cerdas dan kritis. Sebagai mahasiswa, kita harus berperan aktif dalam menjaga demokrasi, termasuk melalui pemantauan proses Pilkada,” ujar Didi.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini