Didi juga mengupas isu terkait lokasi kampanye, menjelaskan aturan bahwa kampanye di tempat-tempat ibadah dilarang, sedangkan kampanye di kampus diperbolehkan, asalkan tanpa atribut politik seperti baliho atau bendera partai.
Setelah sesi pemaparan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, di mana peserta antusias mengajukan berbagai pertanyaan. Beberapa topik yang dibahas mencakup regulasi terbaru tentang Pilkada, potensi konflik antar pasangan calon, serta strategi untuk meminimalisir money politics yang sering terjadi di berbagai daerah.
Acara ditutup dengan penyerahan plakat kepada narasumber dan foto bersama, diiringi doa penutup dan ajakan kepada seluruh peserta untuk terus memantau perkembangan Pilkada melalui media sosial resmi KPU Jabar. Sebagai tanda apresiasi, peserta juga menerima uang transportasi dan konsumsi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta yang merupakan pelajar dan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang aktif dan berpartisipasi dalam mensukseskan Pilkada 2024, dengan menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab.
KPU Jabar juga mendorong partisipasi aktif dari semua lapisan masyarakat untuk mewujudkan Pilkada yang jujur, adil dan bebas dari politik uang.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini