“Saya titip bapak ibu, dan semua yang berdiri di sini, mengalir lah seperti air, dulu Gubernurnya berbentuk kotak, jadilah air yang berbentuk kotak, berikutnya Gubernurnya bentuknya adalah silinder, maka jadilah air yang berbentuk silinder, ikut saja,” imbuhnya.
Jika nantinya ada perbedaan gaya kepemimpinan, Kang Emil menilai hal itu merupakan hal yang wajar. Selain soal adaptasi, dia juga menitipkan pesan kepada para ASN Pemprov Jabar agar menjaga torehan prestasi yang sudah diukir oleh Jabar.
“Bapak ibu bekerja keraslah, jangan karena ada Ridwan Kamil, tetapi karena kecintaan pada jabatan, pada sumpah yang tadi disebutkan, untuk menjaga provinsi ini selalu menjadi provinsi berprestasi, provinsi yang terbaik di Indonesia, saya titip,” katanya.
“Jangan saya dengar, mulai Minggu depan setelah saya jadi warga biasa, terlihat ada pencapaian-pencapaian yang balik kanan, kita harus menjadi PNS dan tim yang selalu melangkah ke depan, tidak ada lagi balik kanan,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Kang Emil pun berpamit kepada para ASN Pemprov Jabar sambil menitikkan air mata. Dia mengaku begitu banyak kenangan dan torehan prestasi yang sudah diukir selama 5 tahun menjabat Gubernur Jabar.
“2018 sampai 2023 adalah era keemasan yang pernah kita hadirkan, 550 perubahan dalam bentuk 550 penghargaan menunjukkan bahwa kerja kita menyentuh berbagai dimensi pembangunan, tolong diingat proses itu dan kebersamaan kita,” katanya.
Kang Emil juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada kekhilafan selama dirinya menjabat. Menurutnya, semua hal yang diputuskan selama menjabat gubenur semata-mata demi kemajuan Jabar.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini