Oleh karena itu, Bey pun meminta agar orang tua tidak memasrahkan peran pendidikan anak hanya pada sekolah. Mengingat, posisi paling utama dalam tumbuh kembang anak ada pada orang tua.
“Orangtua kan juga harus memberikan pendidikan juga pada anak. Jangan orangtua memberikan (menyerahkan sepenuhnya) pendidikan pada sekolah. Orangtua bisa mengajarkan juga. Banyak hal lain yang perlu diajarkan, tidak hanya di sekolah. Untuk menjadikan anak berkembang sesuai dengan umur dan menjadi manusia seutuhnya,” tuturnya.
Sementara itu, Plh Kepala Disdik Jabar, Ade Afriandi mengatakan, bahwa untuk PPDB tahap 1 akan dilaksanakan tanggal 3-7 Juni untuk jalur zonasi dan afirmasi. Kemudian tahap kedua, pada 24-28 Juni untuk jalur perpindahan maupun prestasi.
“Terkait kesiapan kami, tentu sistem untuk melayani pendaftaran secara online, kami lakukan simulasi secara terus-menerus untuk melakukan mitigasi risiko terhadap wilayah yang sama sekali tidak ada, kemudian yang mungkin sinyalnya lemot,” kata Ade.
Selain itu, pihaknya juga akan turut membantu masyarakat calon peserta didik yang tidak memiliki alat.
“Kami juga akan siapkan untuk hal seperti itu, karena prinsipnya walaupun PPDB online, yang offline juga kami siapkan. Terutama untuk mereka yang masuk dalam kondisi seperti itu,” ungkapnya.
Disinggu soal kuota per sekolah, Ade mengatakan bahwa sesuai dengan peraturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu disesuaikan dengan rombongan belajar.
“Kapasitas misalkan di maksimum 12 rombongan belajar. Dan 1 rombongan belajar 36 peserta didik. Kalau berbicara persentase, digabung negeri dan swasta. Dari data yang saya baca, 103 persen fasilitas untuk menampung peserta didik tersedia,” jelasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini