bukamata.id – Jakarta Pain Intervention and Sonologist International Conference (JPNSC) optimistis, Indonesia bisa menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mendeklarasikan bebas dari nyeri.
Hal ini juga yang mendorong JPNSC untuk menggelar pertemuan rutin membahas inovasi-inovasi medis dalam penanganan nyeri yang berbasis evidence dan menyelesaikan sumber penyebab nyeri.
President Elect Perkumpulan Dokter Intervensi Nyeri (PERDINI) and Chairman dari 2nd JPNSC, Alif Noeriyanto Rahman mengatakan, bahwa edukasi terkait penanganan nyeri di Indonesia harus terus di diakselarasi.
Saat ini nyeri kronik sudah dideklarasikan sebagai penyakit sejak 2019. Bukan hanya sebagai gejala, hal ini membuat tatalaksana nyeri harus semakin canggih dan update.
Menurut Alif, hal itu pula yang mendorong JPNSC kembali menggelar kampanye Indonesia Bebas Nyeri di tahun 2024.
“Aksi nyata kami adalah dengan mengadakan event berskala internasional JPNSC yang berjalan rutin dan kita bisa menjadi negara di Asia Tenggara yang Bebas Nyeri,” ucap Alif di Kampus UPI Kota Bandung, Jumat (7/6/2024).
Alif mengatakan, diskusi inovasi penanganan nyeri digelar pertama kali pada 2023 di Jakarta dilanjutkan dengan dibukanya Klinik Orthopaedi dan Intervensi Nyeri Terbesar se-Indonesia.
ARTIKULAR KLINIK di Radio Dalam Raya 40, Jakarta pada Desember 2023, dengan dilanjutkan 2nd JPNSC 2024, yang kegiatan awalnya di Kota Bandung berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), menghadirkan dua pembicara dari Korea Selatan (Korsel).
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini