Dua pembicara asal Korea Selatan yang dihadirkan adalah Presiden Korean Pain Society, dari Seoul National University College of Medicine, Prof Lee Pyoung Bok dan Author Spinal Epidural Ballon Decompression and Adhesiolysis, Prof Jin Woo Shin, yang membahas soal inovasi Spinal Ballooning.
“Ini pembukaan rangkaian awal sesi 2nd JPNSC, yang bekerja sama dengan FK UPI. Ini rangkaian kegiatan kami yang akan diselenggarakan satu bulan penuh,” ungkapnya.
Alif menjelaskan, diskusi penanganan nyeri ini akan dilakukan berkala, mulai 7 Juni 2024, berakhir di 21 Juli 2024 dengan menghadirkan pembicara lain yang berasal dari Turki, Qatar, Mesir, Arab Saudi, Inggris, Pakistan dan Malaysia.
“Harapannya event ini bisa membuat memberikan banyak tambahan pengetahuan bagi mereka yang kita undang maupun mereka memberikan apa yang mereka punya, sehingga bisa mewujudkan bangsa kita, Indonesia terbebas dari masalah nyeri serta menjadikan indonesia sebagai pusat tatalaksana pengobatan nyeri terbaik se asia tenggara,” tuturnya.
Di lokasi yang sama, Prof Lee Pyoung Bok mengatakan bahwa, teknik Spinnal Balloning menjadi alternatif yang efektif untuk penanganan nyeri di area tulang belakang.
Prof Lee Pyoung Bok, kasus tulang belakang di Korsel mayoritas diidap oleh kalangan lanjut usia (Lansia). Beberapa kasus penyakit dapat diatasi tanpa menggunakan tindakan pembedahan, walaupun jika diperlukan pembedahan, akan tetap dilakukan sesuai dengan penilaian medis yang didapatkan.
“Di Korea selatan banyak kaum manula, kasusnya banyak tapi bisa diatasi dengan Spinnal Ballooning dengan melatih otot dan memperbanyak aktivitas,” imbuhnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini