“Ibu dan bapak, mohon doa untuk istri saya yang berdasarkan perkiraan melahirkan pada dua pekan mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Calon Wali Kota Bandung, Arfi Rafnialdi menyebut, terdapat 9 RT di RW 7 Kelurahan Kebon Pisang. Wilayah itu dikenal dengan nama Cibunut Berwarna, mengingat mural tersebar di tiap-tiap RT.
“Kampung mural terbesar di Kota Bandung. Bersamaan dengan hal itu, kampung kawasan bebas sampah terbesar di Kota Bandung,” ucap Kang Arfi.
Kang Arfi mengatakan, partisipasi aktif warga Kampung Cibunut Berwarna sangat baik dalam menjaga lingkungan dan kebersihan.
“Lantaran demikian, warga dan Kampung RW 7 Kelurahan Kebon Pisang meraih predikat Proklim Lestari. Kami bersama Mas Kaesang melihat langsung semangat dan kekompakan warga di Cibunut Berwarna. Seperti ucapan Mas Kaesang, kami ingin mereplikasi Cibunut Berwarna ke wilayah lain di Kota Bandung,” tuturnya.
Dua tahun, lama waktu membangun kebiasaan warga RW 7 Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung dalam memilah sampah.
Ketua RW 7 Kelurahan Kebon Pisang, Herman Sukmana mengatakan, masa awal penerapan KBS di RW 7 Kelurahan Kebon Pisang terjadi pada 2015 sampai 2017. Berdasarkan pengalamannya, membangun kebiasaan warga memilah, apalagi mengolah sampah bukan hal mudah dan memerlukan waktu.
“RW 7 Kebon Pisang merupakan kawasan bebas sampah tingkat RW pertama di Kota Bandung. Prosesnya tidak mudah dan perlu waktu sekitar dua tahun,” ucap Herman yang akrab dengan panggilan Kang Ibo.
Selain composter, terdapat lubang-lubang biopori, loseda, bata terawang untuk pengolahan sampah organik warga di RW setempat yang berjumlah 1.843 jiwa dari 559 keluarga per akhir 2023.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini