bukamata.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bersama PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA menjalin kerja sama strategis untuk memperkuat industri perkeretaapian nasional.
Melalui investasi besar senilai Rp14,87 triliun, kolaborasi ini bertujuan mendorong penguatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta modernisasi sarana transportasi publik di Indonesia.
Fokus Investasi: Pengadaan Kereta Baru dan Penguatan Industri Lokal
Menurut Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, investasi ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan transportasi nasional dan peningkatan kapasitas layanan.
“Ini adalah komitmen nyata KAI dalam memperluas penggunaan produk dalam negeri. Selain meningkatkan kenyamanan dan efisiensi layanan penumpang, kami juga mempersiapkan diri menghadapi lonjakan permintaan transportasi penumpang dan barang di masa depan,” jelas Anne.
Berdasarkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025–2029, KAI menargetkan:
- Pertumbuhan penumpang KA Jarak Jauh: 10,6% per tahun
- Pertumbuhan penumpang KA Lokal: 9,9% per tahun
- Peningkatan volume angkutan barang: 15% hingga 2029
Pengadaan 612 Kereta Stainless Steel (SS) New Generation
Dari total nilai investasi, sekitar Rp5,5 triliun dialokasikan untuk pengadaan 612 unit Kereta SS New Generation dalam program Replacement 2023–2026. Saat ini, 314 unit atau 29 trainset telah selesai dan beroperasi di berbagai rute.
“Kereta generasi baru ini hadir dengan standar kenyamanan, keselamatan, dan efisiensi yang lebih tinggi,” tambah Anne.
Layanan Premium: 11 Kereta Luxury Resmi Beroperasi
KAI juga melengkapi segmen premiumnya dengan 11 unit Kereta Luxury berkapasitas 26 kursi melalui investasi sebesar Rp161,1 miliar. Seluruh unit kini telah selesai diproduksi dan digunakan di beberapa rute unggulan.
LRT Jabodebek: Teknologi Otomatis Pertama di Indonesia
Melalui kerja sama dengan INKA, KAI berperan dalam pengadaan sarana LRT Jabodebek dengan sistem otomatis tanpa masinis Grade of Automation Level 3 (GoA 3).
Dengan nilai kontrak Rp4,07 triliun, telah diproduksi 31 trainset atau 186 kereta untuk mendukung mobilitas di kawasan Jabodetabek.
KAI Commuter: Pengadaan dan Retrofit Commuter Line
Untuk mendukung layanan perkotaan, KAI Commuter mengalokasikan dana sebesar Rp4,06 triliun, termasuk:
- 16 rangkaian baru: hampir Rp3,83 triliun
- 2 retrofit rangkaian: lebih dari Rp238 miliar
Dua trainset Commuter Line baru buatan INKA telah tiba di Jakarta dan saat ini dalam tahap uji coba.
Dorong Logistik Nasional: 1.125 Gerbong Barang Baru
Dalam rangka memperkuat logistik nasional, KAI berinvestasi Rp1,05 triliun untuk pengadaan 1.125 unit gerbong datar BM 54 ton, khususnya untuk distribusi batu bara di Sumatera Selatan. Sebanyak 60 unit kini menjalani uji coba.
“Investasi ini penting untuk memastikan efisiensi dan daya saing KAI dalam angkutan logistik energi nasional,” ujar Anne.
Modernisasi Sarana Eksisting oleh Balai Yasa
Selain pengadaan sarana baru, KAI juga menjalankan modernisasi sarana eksisting melalui unit Balai Yasa. Proses ini mencakup:
- Pembaruan sistem keselamatan
- Modernisasi interior
- Efisiensi operasional
Komitmen Jangka Panjang KAI untuk Transportasi Indonesia
KAI menegaskan bahwa seluruh langkah investasi ini adalah bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk:
- Memperkuat industri kereta dalam negeri
- Mendukung kebijakan TKDN
- Menyediakan layanan yang modern, efisien, dan kompetitif
“Melalui kolaborasi dengan INKA dan mitra strategis lainnya, KAI siap menjawab kebutuhan masa depan transportasi Indonesia,” tutup Anne.