bukamata.id – Kampanye bagi-bagi susu yang dilakukan pasangan Prabowo-Gibran dikritik pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio.
Menurut Hendri Satrio, kampanye yang dilakukan pasangan Prabowo-Gibran dinilai tidak pas, dan juga hal itu menunjukan kesan paslon nomor urut 2 ini terlalu percaya diri akan memenangkan Pemilu 2024.
“Terus kemudian diganti dengan bagi-bagi susu itu menurut saya jadinya enggak pas. Satu tidak pas, kemudian kedua itu pesannya meremehkan karena sudah pasti menang,” ujar Hendri, dikutip dari Antara, Selasa (5/12/2023).
Mengenai kampanye bagi-bagi susu tersebut, Hendri pun menyarankan untuk dilakukan pada saat telah terpilih sebagai pasangan presiden dan wakil presiden.
“Menurut saya, sebaiknya sih idenya, gagasannya dituangkan dulu. Kemudian nanti biarkan rakyat memilih. Nanti kalau misalnya Prabowo dan Gibran terpilih, ya silakan bagi-bagi makanan dan susu gratis,” katanya.
Selain itu, Hendri pun menilai pasangan Prabowo-Gibran tidak memanfaatkan waktu kampanye yang dinilai singkat.
“Itu kan pertanyaan besarnya kok enggak kampanye? Padahal kan waktunya pendek ya 75 hari saja dan itu pasti susah mencakup seluruh Indonesia,” ujarnya.
Seperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran memilih waktu kampanye pada saat akhir pekan, karena pada hari biasa keduanya masih memilih untuk bertugas sebagai Menteri Pertahanan dan Wali Kota Solo.
Namun kendati demikian, para TKN dan TKD Prabowo-Gibran terus berkampanye menyampaikan gagasan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 tersebut.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini