“Bagi saya, untuk menjadi pemimpin mesti mau mendengar. Selain itu, menjadi kepala daerah tak melulu yang paling pintar. Akan tetapi, untuk menjadi kepala daerah, mesti mampu mengakses figur-figur pintar dari berbagai disiplin untuk bersama-sama menghadirkan solusi atas persoalan di Kota Bandung,” tutur Kang Arfi.
Kang Arfi menyatakan siap mengikuti saran Prof Indratmo perihal penanggulangan banjir dan ketersediaan air bersih di Blok Banjir maupun wilayah lain di Kota Bandung saat beroleh kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin di Kota Bandung. Apalagi, Prof Indratmo merupakan dosen Kang Arfi saat menuntut ilmu di ITB.
“Bukan lagi sebatas bahan pertimbangan, tapi siap melaksanakan (saran teknis Prof Indratmo). Beliau juga berpesan, seumpama daya anggaran Kota Bandung tak memadai, wali kota mesti mampu mengupayakan peluang dukungan dari pemerintah provinsi maupun pusat. Saya sangat sepakat akan hal itu, wali kota mesti proaktif untuk mengupayakan peluang dukungan dari pemerintah provinsi maupun pusat,” ucap Kang Arfi.
Seusai melihat kondisi Blok Banjir, Prof Indratmo mengemukakan sejumlah solusi untuk meminimalisasi banjir serta menguatkan penyediaan air bersih bagi masyarakat setempat. Menurut dia, penyelesaian dua hal itu memungkinkan atau feasible berjalan.
Untuk penanggulangan banjir, Prof Indratmo mengemukakan sejumlah solusi, yakni menyediakan kolam retensi di kawasan hulu, penerapan teknik rekayasa pada drainase, manajemen air dengan pompa.
Dia mencontohkan penanggulangan banjir dengan penerapan teknik rekayasa, yakni dengan memasangkan katup pada di pipa-pipa di saluran. Katup itu diatur tertutup saat muka air tinggi, kemudian kembali terbuka saat saluran surut.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini