Perihal penyediaan air bersih yang termasuk kebutuhan dasar masyarakat, Prof Indratmo memberi masukan kepada pemerintah, yakni meningkatkan cakupan layanan Perumda Tirtawening. Dia menyebutkan, pemenuhan kebutuhan air bersih mesti berasal dari air permukaan.
“Tadi, sempat bertanya ke warga, sumber air bersih berasal dari air tanah. Warga beroleh air dari kedalaman 80 meter. Ketika hal itu terus terjadi, air di dalam tanah semakin dalam, terus turun 1 meter per tahun. Ada ibu yang sempat bilang, punya sumur air dangkal dengan kedalaman 8 meter. Saya jamin, saat ini sumur itu kering,” ujar Prof Indratmo.
Perihal sumber air baku untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, Prof Indratmo mengungkapkan, tengah berproses optimalisasi potensi air permukaan. Salah satu di antaranya, menarik air dari Waduk Saguling.
Telah ada studi ihwal penggunaan air pada Waduk Saguling untuk pemenuhan kebutuhan warga -termasuk di Kota Bandung-. “Kolam-kolam retensi pun termasuk potensi untuk menangani tantangan dalam pemenuhan air masyarakat,” ucap Prof Indratmo.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini