bukamata.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi meminta masyarakat tetap waspada terhadap Demam Berdarah Dangue (DBD). Pasalnya, saat ini jumlah kasus DBS sudah mencapai 440 yang terdata hingga pekan kedua April ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini mengatakan, jumlah tersebut sudah melebihi kasus DBD yang terdata sepanjang tahun 2023.
“Sampai April minggu ke-2 ada 440 kasus DBD. Jumlahnya naik dua kali lipat bahkan sudah melebihi jumlah sepanjang tahun 2023 yang mencapai 363 kasus,” ucap Dwihadi, dikutip Selasa (28/5/2024).
Dwihadi mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat kasus DBD di Kota Cimahi begitu tinggi tahun ini. Di antaranya faktor perubahan iklim yang dipandang membebani pelayanan dan sistem kesehatan karena membuat kasus Demam Berdarah semakin naik.
Selain itu, faktor cuaca ditengarai juga menjadi pemicunya. Cuaca yang terkadang turun hujan kerap menimbulkan genangan yang menjadi tempat favorit tumbuhnya jentik nyamuk aedes aegypti, yang merupakan nyamuk penyebar DBD.
“Perubahan iklim, menjadi salah satu faktor. Selain faktor cuaca, kadang kan turun hujan kemarau lagi. Biasanya itu memicu munculnya genangan-genangan air,” jelasnya.
Dwihadi mengatakan, antisipasi yang cukup mudah dilakukan masyatakat untuk mencegah penyebaran kasus DBD ialah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sesering mungkin. Jangan sampai, jentik nyamuk dibiarkan tumbuh dan berkembangbiak.
“Antisipasi kami berharap masyarakat memberantas sarang nyamuk, apalagi dengan musim hujannya yang tidak terus-menerus berarti meninggalkan sisa genangan air. Nah genangan air ini yang perlu kita perhatikan,” katanya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini