bukamata.id – Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menanggapi aksi ‘getok’ harga parkir di Kota Bandung.
Kejadian tersebut diduga terjadi di Stasiun Mekar hingga di lahan bekas gedung Palaguna di Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung.
Kasus itu viral di media sosial, terlebih warga mengecam harga parkir sampai Rp10 ribu di kawasan itu karena dianggap terlalu tinggi.
Bey pun sependapat bahwa tarif itu tergolong tinggi. Dia pun merasa malu mendengarnya karena Bandung disebut sebagai kota pungutan liar (pungli) di media sosial.
“Ya kan malu, walaupun urusannya (pemda) kota, kita kan nggak bisa lepas tangan tetap aja bagian dari Jawa Barat,” kata Bey, Selasa (3/10/2023).
Karena itu, dia meminta agar praktik tersebut dibersihkan. Begitu juga dengan kabupaten atau kota lainnya di Jawa Barat.
Dia mengatakan penindakan kasus pungli bisa dijadikan pelajaran para pelaku agar tidak terulang. “Janganlah ada lagi pungli-pungli,” ujarnya.
Bey berujar bahwa Jawa Barat bisa kalah bersaing dengan daerah lain dengan praktik-praktik ilegal yang meresahkan masyarakat seperti pungli.
“Makanya saya minta jangan ada pungli-pungli lagi lah. Transparankan aja semuanya,” kata dia.
Dia pun meminta Pemerintah Kota Bandung untuk segera menindak kasus parkir mahal di Bandung.
“Tutup saja sekalian atau gimana. Kita bisa koordinasi dengan Polda atau dengan TNI,” pungkas dia.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini