“Thalassemia bukan penyakit menular, tapi penyakit genetik yang bisa dicegah melalui kesadaran dan edukasi. Kami berharap masyarakat bisa lebih paham dan mendukung upaya pencegahan ini,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua STFI, Adang Firmansyah mengatakan, kegiatan deteksi dini dan edukasi tentang thalasemia ini harus menjadi perhatian semua pihak.
“Thalasemia ini belum banyak yang ter skrining, ini bisa jadi gunung es sebetulnya karena yang ketahuan baru sedikit. Bahkan orang banyak yang tidak tahu, penderitaan hanya 12-20 ribu tapi habiskan BPJS Rp600 miliar, satu orang bisa habiskan Rp400 juta untuk transfusi darah,” ujar Adang.
Kegiatan screening thalasemia yang digelar STFI ini, kata dia, diharapkan dapat terus dilakukan di wilayah lain di Kota Bandung.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pencegahan thalassemia adalah prioritas penting bagi kesehatan masyarakat Bandung.
“Kami berkomitmen untuk terus memperluas program deteksi dini ini sehingga angka penderita thalassemia dapat ditekan, tidak hanya di Bandung tetapi di seluruh Indonesia,” kata Anhar.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini