“Hebatnya lagi selain membuat aturan sawah abadi, Pak Bupati ini ternyata membebaskan pajaknya. Tak hanya itu, petani di Kabupaten Bandung juga diberi hibah sebesar Rp 44 miliar per tahun,” tambahnya.
Program penyediaan pupuk bagi para petani, kata Heru, juga tak kalah hebat. Kini para petani di Kabupaten Bandung tak perlu lagi kebingungan untuk memperoleh pupuk. Sebab, kata Heru, Kang DS langsung memasok pupuk ke setiap kelompok tani.
“Kalau hibahnya masih kurang, tadi Pak Bupati bilang bisa dibantu melalui program pinjaman bergulir tanpa bunga tanpa jaminan,” ungkapnya.
Heru juga memuji inovasi dan kolaborasi yang dilakukan Dadang Supriatna dengan melakukan pengoptimalan lahan tidak produktif untuk lahan pertanian padi gogo, jagung dan komoditas lain.
“Kalau Bupatinya komitmen seperti Kang Dadang Supriatna, pasti swasembada pangan akan segera terjadi seperti yang ditargetkan Pak Prabowo. Saya prediksi Kabupaten Bandung akan jadi sentra pangan di Jawa Barat,” jelasnya.
“Saya do’akan ke depan Pak Dadang Supriatna ini bisa jadi Jabar 1,” lanjutnya.
Kebijakan atau komitmen yang ditunjukkan Dadang Supriatna patut dicontoh para kepala daerah lain di Indonesia. Sebab, bangsa Indonesia dinilai tidak berdaulat sepenuhnya bila pangannya masih impor dari negara lain.
“Presiden Prabowo paham betul bahwa ketahanan pangan nasional ini sangat lenting. Jangan sampai kita didikte bangsa lain gara-gara pangan kita masih tergantung negara lain. Negara-negara seperti Vietnam, Thailand, India, Brazil juga sudah setop ekspor pangan,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini