“Kota Bandung ini udah jauh lebih baik dibandingkan dulu soal pengelolaan sampah. Tapi memang harus konsisten, urusan gini kalau ga konsisten bakalan dari nol lagi,” ungkapnya.
“Pemerintah dan masyarakat harus sinergi, upaya antara keduanya harus sejalan. Percuma kalau pemerintah nerapin aturan dan memberikan infrastruktur kalau masyarakatnya tidak sadar,” lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Standardisasi dan Sertifikasi Usaha Kemenparekraf, Hanifah Makarim mengatakan, pelatihan dan edukasi dari sekolah alias sejak dini itu perlu diajarkan, bagaimana mereka berprilaku bersih dan sehat.
“Kita sering lihat di media sosial, gimana anak-anak di Jepang itu dididik budaya bersih dan sehat sejak mereka kecil. Gimana mereka membersihkan sekolahnya, membersihkan kelasnya, membersihkan rumahnya, itu kan pendidikan dari dini, itu perlu disisipkan di sekolah,” kata Hanifah.
“Nantinya anak-anak bisa ngajarin juga kan ke ibunya, ‘bu saya di sekolah diajarin begini’ gitu, nanti diterapkan di rumah, sekolah memantau juga. Lalu kaya bikin botol minuman jadi pot bunga atau kerajinan apa gitu yang bisa dikombinasikan,” tambahnya.
Hanifah berharap, apa yang telah disampaikan oleh Ledia Hanifa bisa langsung dipraktikan oleh para peserta.
“Seperti yang Bu Ledia bilang saat menyampaikan Keynote Speech, kalau teori, itu hanya menjadi kumpulan resep doang di buku resep, jadi kliping aja, ga bermanfaat. Kita berharap hari ini, mereka kedepannya bisa mengimplementasikan di daerah masing-masing,” tuturnya.
Hanifah mengatakan, Kota Bandung selalu menjadi daya tarik utama para wisatawan khususnya warga Jakarta untuk berwisata.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini