bukamata.id – Kisruh dana PIP di Purwakarta memicu sorotan tajam dari publik. Setelah ramai diperbincangkan di media sosial, Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein atau yang akrab dikenal dengan nama Om Zein, akhirnya memberikan klarifikasi terbuka kepada masyarakat.
Dalam pernyataan resminya, Om Zein membantah tudingan bahwa dirinya memberikan perlindungan terhadap oknum operator sekolah yang diduga menyalahgunakan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di salah satu sekolah di Kecamatan Sukasari. Ia menegaskan bahwa bantuan yang diberikannya justru ditujukan kepada para orang tua siswa yang terdampak.
“Saya bantu bukan karena membela si pelaku, tapi bantuan itu diberikan untuk orang tua siswa yang tidak mampu. Bantuan itu Om Zein titipkan ke pelaku yang disaksikan oleh jajaran Disdik juga Kepsek,” tegasnya, Sabtu (14/6/2025).
Lebih lanjut, Om Zein mengungkapkan bahwa kondisi psikologis sang operator sekolah sempat memburuk akibat tekanan sosial yang diterimanya.
“Dia (pelaku) ini sampai depresi dan berniat menyakiti diri sendiri karena tidak kuat menahan tekanan,” kata Om Zein dalam keterangan tertulis yang diterima awak media.
Bantuan Tidak Menghapus Sanksi Hukum
Om Zein juga memastikan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak berarti menghapus pelanggaran yang telah terjadi. Sanksi tetap dijalankan, dan unsur pidana tetap diproses sesuai aturan.
“Ini penting untuk diketahui masyarakat. Pemberian bantuan tidak berarti menghapus pelanggaran. Sanksi tetap dijalankan, dan unsur pidananya tetap diproses. Kami tegas soal itu,” tegasnya.
Operator sekolah berinisial N, yang terlibat dalam kasus ini, menurut Om Zein sudah diberhentikan dari tugasnya. Dengan gaji hanya sekitar Rp800 ribu, N disebut terpaksa meminjam uang dari berbagai pihak, termasuk dari keluarganya di Arab Saudi, demi mengembalikan dana siswa yang telah digunakannya.
“N sudah kami berhentikan dari pekerjaannya sebagai operator di sekolah. Ia mengaku terpaksa meminjam uang dari sana-sini, bahkan dari saudaranya di Arab Saudi, untuk mengembalikan dana tersebut,” ujar Om Zein.
Klarifikasi Video yang Dipelintir di Medsos
Menanggapi beredarnya potongan video klarifikasinya yang dinilai menyesatkan, Om Zein meminta masyarakat untuk tidak terjebak pada potongan informasi yang tidak utuh.
“Tonton video sampai tuntas biar enggak gagal paham ya,” katanya dengan nada serius.
Menurutnya, sikapnya sebagai kepala daerah tidak pernah memberi ruang toleransi terhadap pelanggaran, apalagi jika itu menyangkut hak-hak siswa yang seharusnya dilindungi.
Pemimpin Daerah Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Om Zein menegaskan bahwa langkah cepat yang diambilnya didasari oleh tanggung jawab moral sebagai pemimpin sekaligus sosok ayah bagi seluruh anak-anak di Purwakarta.
“Anak-anak kita itu ada yang rajin, ada yang nakal, ada yang pendiam, ada yang kritis – semua beragam. Tapi mereka butuh perlindungan. Jadi ketika ada uang mereka yang tersangkut dan mereka menunggu terlalu lama, saya bantu supaya masalah cepat selesai. Tapi ingat, itu bukan pembelaan terhadap pelaku,” jelasnya.
Ajak Warga Awasi Transparansi Dana Pendidikan
Mengakhiri pernyataannya, Om Zein berharap masyarakat dapat mengambil pelajaran dari insiden ini, serta meningkatkan kepedulian terhadap transparansi dalam pengelolaan dana pendidikan.
“Saya berharap klarifikasi ini bisa menghentikan spekulasi dan asumsi keliru yang berkembang di masyarakat. Ini jadi pembelajaran kita bersama,” tutupnya.