Galon PET atau sekali pakai juga mengandung antimon trioksida dianggap bersifat karsinogen yang bisa menyebabkan terjadinya kanker pada sel-sel tubuh.
Migrasi antimon dari AMDK PET ke dalam air telah ditemukan dalam penelitian yang dilakukan Poltekkes Kemenkes Surabaya. Bahaya galon PET juga ditambah dengan kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam kemasan.
Dia menjelaskan bahwa setiap bahan kimia itu memiliki ambang batas yang berbeda-beda. Sehingga, jangan berpikiran kalau bahan kimia itu sama nilai ambang batasnya.
Dia melanjutkan, penanganan bahan baku, produk dan kemasan itu menjadi bagian penting juga dalam bisnis makanan dan minuman termasuk yang siap saji.
“Kalau mau aman itu ya bisa menggunakan bahan organik, degradable dan aman seperti plastik berbasis pati, lipid, rumput laut atau campuran dan turunannya. Tapi itu kan mahal cost-nya, tidak efisien untuk industri,” katanya.
Dari seluruh unsur kimia yang terkandung dalam AMDK, senyawa EG dan DEG yang memberikan rasa manis pada indra pengecap telah terbukti memakan ratusan korban.
Berbeda dengan BPA yang belum memiliki kesimpulan utuh dan bukti nyata akan dampaknya kepada manusia.
Sementara, galon PC sebagai kemasan air minum sudah dipakai sejak lama. Air minum bukanlah medium yang mudah membuat kemasan larut.
Berbeda dengan susu yang mengandung lemak dan disajikan dalam kondisi hangat akan mempercepat reaksi dengan bahan kimia dari kemasannya.
Demikian juga dengan makanan kaleng yang umumnya berlemak akan mudah bereaksi dengan BPA pada lapisan kalengnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini