bukamata.id – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menargetkan proses investigasi kecelakaan kereta api di Cicalengka bisa memakan waktu hingga tiga bulan.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyatakan proses investigasi diawali hari ini, Sabtu (6/1/2024) usai proses evakuasi rampung.
Proses investigasi akan diawali dengan pengumpulan data dari para petugas Stasiun Haurpagur dan Cicalengka.
“Baru akan mulai hari ini dan toh pun kalau nanti kita mendapatkan datanya, nanti mungkin dalam waktu tiga bulanan, report akhir,” ujarnya, Sabtu (6/1/2024).
Setelah itu, pihaknya akan menanyakan kepada pihak LAN atau pihak KAI untuk mengajari perihal signal dan kode yang memakan waktu kurang lebih satu atau dua Minggu.
Mengenai Data Logger, itu adalah semacam black box pada pesawat. Pihak KNKT akan mencari tahu kondisi Data Logger tersebut.
“Lokomotifnya kan memang dalam kondisi rusak, apakah memang gampang diambil atau harus diambil terus kita pasang di unit yang bagus yang bisa baca data dari lokomotif,” imbuh dia.
Jika alat tersebut rusak, maka, perlu dilakukan perbaikan agar bisa diteliti. Perbaikan bisa memakan waktu hingga satu bulan.
“Kadang lebih rumit dan kadang lebih mudah. Kalau penerbangan itu mudahnya meskipun itu sedikit-sedikit data black box itu parameternya kalau pesawat moderen itu bisa sampai 3 ribu parameter. Jadi, kalau kereta tergantung lokomotifnya, kalau lokomotif yang 201 hanya dipasang GPS,” ungkapnya.
Diketahui, kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga dengan Comuterline lokal Bandung Raya terjadi di lintas Petak Cicalengka-Haurpugur, Kabupaten Bandung, pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB pagi.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan empat petugas kerata api meninggal dunia yang terdiri atas masinis, asisten masinis, pramugara, dan anggota keamanan kereta api.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini