Seperti diketahui, nama Citarum sendiri memiliki arti Air dan Tarum, yakni aliran air yang terdapat banyak pohon tarum (Strobilanthes cusia).
Tarum, secara historis merupakan salah satu pewarna tekstil yang menghasilkan warna biru (India:nila) dan dijadikan sebagai komoditas penting pada perdagangan maritim.
Nama Tarum inilah yang digunakan menjadi nama kerajaan bercorak Hindu-Buddha pertama di Pulau Jawa, Tarumanagara, yang berarti Negara (kerajaan) tarum.
Kegiatan Jejak Budaya Citarum ini, dapat berlangsung atas dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Museum dan Cagar Budaya, Balai Media Kebudayaa.
Kemudian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat, Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta, Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bekasi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang, Panitia Puja Bakti Waisak 2024, Masyarakat Desa Segaran, Kecamatan Batujaya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini