Bio Farma juga dikenal melalui produk unggulannya, vaksin nOPV2 (Novel Oral Poliomyelitis Vaccine), yang berperan penting dalam sektor kesehatan global. Tidak hanya berdampak pada kesehatan, Bio Farma juga memberikan kontribusi besar terhadap lingkungan.
Kemasan vaksin nOPV2 telah menerima sertifikasi ecolabelling dari Lembaga Verifikasi Ekolabel Balai Besar Pulp dan Kertas, berkat pencapaian luar biasa dalam mengurangi energi hingga 82,88%, limbah padat sebesar 84,54%, dan limbah cair sebesar 78,09%. Ini menegaskan bahwa dalam proses produksinya, Bio Farma berkomitmen untuk meminimalkan dampak lingkungan.
Dalam sambutannya Menteri Perdagangan memberikan apresiasi dan motivasi bagi pelaku ekspor penghargaan Primaniyarta diberikan bagi eksportir yang dinilai berprestasi di bidang ekspor dan menjadi teladan atau contoh baik bagi para eksportir lain.
Penghargaan ini juga diberikan kepada Kepala Daerah yang mendukung pelaku usaha dalam peningkatan dan pengembangan ekspor di daerahnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bio Farma, Soleh Ayubi menambahkan, “Kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Bio Farma ditunjukkan melalui kapasitas produksi vaksin kami yang mencapai 3,5 miliar dosis per tahun. Dengan kapasitas tersebut mencukupi untuk kebutuhan vaksin dalam negeri dan global”.
“Bio Farma tidak hanya menjadi acuan nasional, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung kesehatan global. Kami telah mendistribusikan vaksin ke lebih dari 150 negara di seluruh dunia. Sebagai bagian dari komitmen kami, baru-baru ini kami mengirimkan 1,5 juta dosis vaksin pentavalen ke Nigeria untuk membantu pencegahan penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan hemofilia influenza tipe B.” papar Soleh Ayubi.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini