bukamata.id – Sebanyak 600 peserta asal Jawa Barat yang mengikuti Jambore Pramuka Sedunia ke-25 di Korea Selatan harus dievakuasi karena cuaca ekstrem dan potensi amukan Topan Khanun.
Sekertaris Kwarda 1 Jabar, Syahrul Koswara mengatakan, saat ini mereka sudah dievakuasi ke Wonkwang University Dormitory.
“Alhamdulillah kondisi peserta sesuai laporan dari Jabar dan Indonesia dalam keadaan sehat, walaupun mungkin karena cuaca ekstrim disana sehingga mengganggu pelaksanaan Jambore namun pemerintah Korea Selatan dengan sigap menangani hal itu,” ucap Syahrul, Rabu (9/8/2023).
Kendati demikian, ada satu peserta asal Sukabumi yang harus dirawat akibat terkena dampak cuaca ekstrim. Syahrul memastikan, kondisinya saat ini sudah berangsur pulih dan sehat.
“Yang kami dapat bahwa kontingen Jabar kemarin ada satu orang yang kena cuaca ekstrim panas itu dari Sukabumi, dirawat. Tapi sudah bisa kembali mengikuti kegiatan lagi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jabar, Atalia Praratya mengatakan, kondisi kontingen Pramuka asal Jabar dalam kondisi sehat dan sudah dievakuasi.
“Alhamdulillah seluruh kontingen Pramuka Jabar berhasil dievakuasi,” tulis Atalia melalui postingan singkat di akun Instagramnya, Selasa (8/8/2023).
Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil memastikan, Atalia akan turut mendampingi kontingen Pramuka asal Jabar hingga kegiatan Jambore Korsel selesai. Adapun saat ini kondisi dalam keadaan sehat meskipun kondisi cuaca di lokasi jambore tergolong ekstrem.
“Kalau ada berita apa-apa pasti dikabari oleh ketua Kwardanya, belum ada kabar menandakan tidak usah khawatir. Bahwa ada cuaca ekstrim lain-lain. Ibu Atalia disana ketua Kwarda, dan sebagai seorang ibu pasti mengurus anak-anaknya,” kata dia.