bukamata.id – Kota Bandung saat ini sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Belakangan ini, berbagai permasalahan terjadi di ibu kota Provinsi Jawa Barat ini.
Mulai dari kasus korupsi yang menjerat pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, kemudian konflik Dago Elos yang melibatkan warga Kampung Dago Elos dengan pemilik lahan Keluarga Müller.
Lalu, ada permasalahan sampah dampak dari kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti. Hingga, kualiatas udara Kota Bandung yang saat ini berada di ambang batas sedang menuju kategori tidak sehat.
– Kasus Korupsi
Kasus korupsi di lingkungan Pemkot Bandung melibatkan sang pucuk pimpinan Wali Kota Bandung non-aktif, Yana Mulyana.
Yana Mulyana resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terkait proyek pengadaan closed circuit television (CCTV) dan internet service provider (ISP) untuk layanan digital Bandung Smart City.
Yana Mulyana terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bandung pada Jumat (14/4/2023).
Selain Yana Mulyana, KPK juga menetapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Dadang Darmawan dan Sekretaris Dishub Bandung Khairul Rijal dan pihak perusahaan penyedia layanan CCTV dan ISP sebagai tersangka.
“KPK menetapkan enam orang tersangka, pertama, YM (Yana Mulyana) Wali Kota Bandung periode 2022 sampai dengan sekarang,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (16/4/2023).
– Konflik Dago Elos
Kerusuhan di Dago Elos, Bandung terjadi pada Senin (14/8/2023) malam. Dalam peristiwa itu, warga terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.
Awalnya, warga ingin membuat pelaporan kasus dugaan pemalsuan data dan dugaan penipuan tanah terhadap pihak Muller bersaudara dan PT Dago Inti Graha ke Polrestabes Bandung. Namun menurut pengakuan warga, laporan tersebut ditolak.
Warga yang tidak terima kemudian menggelar aksi. Namun, aksi itu berujung ricuh karena aparat yang dikerahkan menyemprotkan gas air mata hingga masuk ke dalam pemukiman warga.
– Permasalahan Sampah
TPA Sarimukti yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpaksa ditutup sementara akibat kebakaran yang terjadi sejak Sabtu (19/8/2023) hingga saat ini.
Kondisi itu berdampak terhadap seluruh aktivitas pengiriman sampah dari seluruh tempat pembuangan sampah (TPS) di Kota Bandung ke TPA Sarimukti.
Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, sampai saat ini ada sekitar 8.000 ton sampah di Kota Bandung yang belum bisa diangkut.
“Kalau kita 241 ritasi, kemarin Bandung baru 100 ritasi. Kalau tidak ada alternatif ini tentu akan kewalahan. Hitungannya 1.300 setiap hari sekarang sudah 8.000 sekian ton sampah yang tidak bisa kita geser ke TPA,” ucap Ema, Senin (28/8/2023).
Sementara itu, kondisi TPS Cibaduyut tampak menggunung dan meluber. Penanggung Jawab TPS Cibaduyut, Joni mengakui, sampah yang ada di TPS Cibadyut sudah tidak diangkut sejak peristiwa kebakaran TPA Sarimukti terjadi pada 19 Agustus 2023.
“Pemilihan ada, jadi ini tinggal buang ke TPA, yang udah gak terpakai. Kalau di TPS gak kita pilah, kita juga gak mungkin dikasih 4 rit satu hari,” kata Joni saat dikonfirmasi, Selasa (29/8/2023).
– Kualitas Udara
Saat ini, kualitas udara Kota Bandung masuk dalam kategori kualitas sedang. Namun jika naik satu level lagi, maka kualitas udara di Kota Bandung akan menyentuh angka kualitas tidak sehat.
Kepala Seksi Pemantauan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Iren Irma Muti menyebutkan, dalam seminggu ke belakang, tingkat polusi udara Kota Bandung memang cukup tinggi, tapi masih dapat diterima manusia.
Iren mengatakan, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Kota Bandung berada di angka 51-99. Posisi ini berada di ambang batas sedang.
“Meski begitu, ini tetap menjadi perhatian kita karena jika dibiarkan makin lama bisa menuju ke arah tidak sehat. Saat ini statusnya sedang berdasarkan indikator partikulat PM 2,5,” ujar Iren, Kamis (24/8/2023).