Dalam dimensi Smart Government, Pemkot Bandung meningkatkan tata kelola pemerintahan dengan integrasi layanan publik melalui single sign on Bandung Sadayana. Menurutnya dari 350 aplikasi dapat diintegrasikan menjadi hanya 150 aplikasi.
Selain itu, untuk meng akselerasinya, Pemkot Bandung juga terus memperkuat kebijakan dalam mendukung program Smart City tersebut.
“Penguatan itu dituangkan dalam bentuk peraturan kepala daerah. Poin penting yang akan diintervensi bagaimana harus kolaborasi antar perangkat daerah dengan reformasi birokrasi tematik bagaimana mengatasi kemiskinan, infrastruktur dan lainnya,” ujarnya.
Dalam dimensi Smart Branding, Pemkot Bandung terus melakukan inovasi guna meningkatkan pariwisata, investasi dan wajah kota. Ia menyebut, investasi di Kota Bandung naik 118 persen melebihi target Rp1,1 triliun. Sementara untuk tingkat kunjungan wisatawan naik 17 persen dari tahun 2022.
Untuk Smart Economy, Pemkot Bandung juga terus mengakselerasi pengendalian inflasi daerah. Inflasi kota bandung mencatat 1,1 atau turun 0,8 dari tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk Smart Living, Pemkot Bandung telah memiliki 3 rumah sakit yang bertaraf internasional, transportasi publik serta sinergitas layanan call center terintegrasi. Dalam dimensi ini juga Pemkot Bandung juga mengakselerasi penurunan prevalensi stunting dengan aplikasi e-Penting.
Pada dimensi Smart Society, tersebarnya akses sarana pelatihan, komunitas, dan kolaborasi stakeholder dalam upaya penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini