“Politik itu selalu standarnya adalah kepentingannya. Kita sedang berada dalam kepentingan yang satu, waktu itu kita akan memperkuat posisi yang satu,” lanjutnya.
Di tempat yang sama, Koordinator Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jabar, Syaiful Bachri mengajak mahasiswa untuk terlibat dalam pengawasan partisipatif.
“Peran mahasiswa bukan hanya datang memilih, tapi juga mengawal proses Pilkada agar berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ungkapnya.
Bagi Syaiful, pandangkan tingkat partisipatif itu bukan hanya orang datang berkaitan dengan kualitas penyelenggaraan.
“Buat apa naik partisipasi publik, tapi di dalamnya ancur-ancuran gitu loh kecurangan tinggi, pelanggaran banyak, dan segala macemnya,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran Bawaslu sendiri adalah untuk meminimalisir satu proses pelanggaran.
“Kalau ada pelanggaran, disitulah hadirnya Bawaslu dan masyarakat untuk mengawasi baik, lanjut partisipatif tentunya kita tahulah artinya yang berkaitan dengan menggambarkan sebuah pendekatan atau proses yang melibatkan partisipasi aktif,” katanya.
Ketua DPD Mapancas Jabar, Awi Jaya menyampaikan apresiasi atas kehadiran lebih dari 85 peserta yang melebihi target awal.
“Ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari para mahasiswa terhadap Pilkada 2024,” ujar Awi Jaya.
Awi juga menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam mencerdaskan masyarakat untuk berpartisipasi dalam memilih pemimpin yang tepat.
Pihaknya juga berharap, semangat mahasiswa dan pemuda Jabar semakin menggelora untuk turut serta dalam Pilkada 2024.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini