Idham meyakini bahwa para pengurus KPU di 27 kabupaten/kota di Jabar memiliki literasi yang cukup tentang bagaimana rekrutmen KPPS.
“Saya percaya rekan-rekan memiliki literasi yang cukup tentang bagaimana rekrutmen sumber daya manusia atau rekrutmen personalia penyelenggara Pilkada khususnya badan adhoc,” imbuhnya.
Selain itu, KPU Jabar dibawah pimpinan Ummi Wahyuni selalu memberikan pemahaman-pemahaman lewat bimbingan teknis kepada para pengurus KPU di 27 kabupaten/kota di Jabar.
“Tidak sekedar beliau langsung tapi juga mengundang pembicara yang memiliki potensi dalam manajemen SDM, Apalagi kemarin pada saat rakor, temen-temen sudah mendapatkan pencerahan dari para pembicara yang kompeten dalam bidang SDM atau pun dalam bidang psikologi organisasi,” bebernya.
Sementara itu, Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni mengatakan, Jabar tercatat sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah pemilih terbesar.
“Artinya dengan TPS hampir 74 ribu ditambah melakukan rekrutmen untuk KPPS hampir 700 ribu orang, ini jumlah yang sangat besar, yang akan menjadi ujung tombak terkait dengan pelaksanaan pesta demokrasi kita,” ucap Ummi.
Ummi mengingatkan, KPPS ini tidak hanya bekerja saat hari pemungutan suara saja. Namun juga membantu KPU dalam melakukan sosialisasi Pilkada 2024.
“Kalau kita lihat timeline dari rekrutmen ada jeda waktu hampir satu bulan dari penetapan dan pelantikan sampai nanti masa bekerjanya, artinya ada pekerjaan-pekerjaan yang harus kita sampaikan kepada temen-temen KPPS kita, tidak hanya bekerja pada hari H tetapi membantu KPU provinsi, KPU 27 kabupaten/kota dalam melakukan sosialisasi,” tuturnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini