Melalui program Sembako Murah Karna (SMK), itu nantinya akan diadakan bazar sembako dengan harga terjangkau yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Atau bisa dengan harga sembako tebus murah.
Menurutnya, ini adalah bentuk nyata perhatian nyata dari seorang pemimpin terhadap beban ekonomi masyarakat.
“Kami harap dengan harga sembako yang lebih murah, masyarakat dapat berbelanja kebutuhan pokok tanpa merasa terbebani dan tercukupi uang dapurnya,” ungkapnya.
3. Kartu Sembako Karna (KSK)
Program ini khusus menyasar emak-emak dan lansia, serta anak-anak yatim dan piatu. Melalui KSK, masyarakat akan mendapatkan akses mudah untuk memperoleh kebutuhan dasar seperti sandang dan pangan.
“Kami ingin memastikan tidak ada warga Majalengka yang terpinggirkan, semua harus mendapatkan hak yang sama,” imbuhnya.
4. Jum’at Berkah Karna (JBK)
Setiap hari Jumat pada pekan ke 4, akan menggulirkan program Jum’at Berkah Karna. Di antara teknisnya memberikan nasi kotak beserta makanan dan minuman kepada masyarakat usai sholat Jumat.
“Bantuan ini lebih dari sekadar program, tapi dalam rangka memupuk kepedulian, rasa kebersamaan dan solidaritas di antara warga. Sehingga kami ingin menciptakan Majalengka yang Raharja dan saling peduli,” jelasnya.
5. Ngaliwet dan ngOpi BAreng kaRna (NOBAR)
Program NOBAR memberikan kesempatan kepada masyarakat, khususnya anak-anak muda, generasi mileneal untuk berdialog langsung dengan Karna Sobahi dan para narasumber.
Kegiatan ini diawali dengan menikmati nasi liwet bersama dan dilanjutkan dengan ngopi bareng. Program ini menjadi ruang aspirasi dan curhat yang hangat dan akrab antara masyarakat dan bupatinya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini