bukamata.id – Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk melawan serangan siber pada sistem dan jaringan teknologi informasi milik pemerintah daerah.
Kepala Diskominfotik KBB, Yoppie Indrawan mengungkapkan, CSIRT dibentuk guna mencegah dan menginvestasi insiden keamanan siber di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat. Mengingat, beberapa tahun terakhir serangan siber marak terjadi yang mengincar sistem komputer dan jaringan di pemerintahan.
Serangan siber merupakan ancaman yang serius bagi pemerintah daerah, tak terkecuali Pemkab Bandung Barat karena dapat merusak integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data. Serangan siber juga dapat mengganggu pelayanan publik, seperti web milik pemerintah dan lainnya.
“Jadi OPD yang aplikasi dan sistemnya kena retas itu lapor ke kita apa aja yang terkena kita catat, investigasi dan perbaiki kalau bisa. Kalau tidak bisa kita bekerjasama dengan CSIRT Provinsi Jawa Barat, kalau tidak bisa menghandle, kita ke BSSN,” ucap Yoppie, Rabu (13/11/2024).
Yoppie memastikan, CSIRT Bandung Barat berjalan mengikuti pedoman dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Struktur organisasi CSIRT diantaranya pembagian tanggung jawab, rantai komando terdiri dari para pegawai Diskominfotik KBB, termasuk dirinya yang otomatis sebagai ketua Computer Security Incident Response Team.
Pihaknya mencatat, sedikitnya 400 per hari terdapat serangan siber yang menyerang website Pemkab Bandung Barat atau sistem teknologi lainnya. Kategori serangannya bermacam-macam mulai dari skala biasa sampai merusak sistem.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini