“Lanskap industri Thailand menawarkan banyak peluang untuk ekspansi dan kerja sama. Dengan basis manufaktur yang mapan dan keahliannya, Thailand berusaha untuk menjajaki sinergi dengan rekan bisnis di Indonesia untuk meningkatkan penetrasi pasar dan memanfaatkan peluang bisnis yang ada,” kata Direktur Thai Trade Center Jakarta, Mrs Hataichanok Sivara dalam keterangannya, Rabu (3/4/2024).
Acara ini juga berfungsi sebagai platform untuk memperkuat aliansi strategis, memfasilitasi dialog antara pemimpin industri, dan menjajaki kerjasama yang lebih mendalam tentang dinamika pasar. Pihak-pihak terkait dari Thailand dan Indonesia akan berkumpul untuk mengeksplorasi peluang kerja sama, menjajaki potensi pasar, dan merancang strategi untuk memanfaatkan kekuatan masing-masing demi pertumbuhan dan keberhasilan bersama.
Perekonomian Thailand dan Industri Konstruksi
Sektor konstruksi memainkan peranan penting dalam perekonomian negara karena juga menjadi basis pertumbuhan sektor-sektor lainnya. PDB dari sektor konstruksi telah meningkat selama bertahun-tahun, yang menandakan semakin pentingnya sektor ini. Hal ini berkontribusi pada perluasan pasar konstruksi komersial dan residensial serta real estate di Thailand.
Volume pasar konstruksi Thailand diperkirakan mencapai USD 26,68 miliar pada 2024 dan diperkirakan akan mencapai USD 34,05 miliar pada tahun 2029, tumbuh dengan compounded annual growth rate (CAGR) lebih dari 5% selama periode perkiraan (2024-2029).
Menurut Sivara, pertumbuhan industri konstruksi sebagian dipengaruhi oleh permintaan unit hunian. Selain itu, terdapat lebih banyak pembangunan pusat perbelanjaan dan restoran di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Meningkatnya permintaan akan unit tempat tinggal juga menyebabkan peningkatan pasokan kondominium, terutama di Bangkok dan sekitarnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini