“Lantaran minimnya pengetahuan berkegiatan di alam bebas, perkembangan jaman yang signifikan, pergeseran budaya, kurangnya kepedulian terhadap kelestarian alam serta memudarnya etika dan rasa solidaritas oleh generasi muda saat ini,” imbuhnya.
Dalam berkegiatan di alam bebas, kata Nur Witama, hal tersebut berdampak besar pada kelestarian alam serta membahayakan bagi para pelaku kegiatan tersebut.
“Dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan luar ruang, perlu diimbangi dengan bekal pengetahuan seperti orientasi lokasi, tujuan berkegiatan, kemampuan dasar manajemen keamanan dan keselamatan, persiapan kemampuan fisik yang prima, serta penguasaan mental dan perilaku yang wajib di kuasai individu maupun kelompok,” tuturnya.
Dalam Kemah Edukasi, peserta akan diajak berdiskusi dengan pelaku pegiat alam bebas tentang pentingnya manajemen keselamatan dalam berkegiatan luar ruang serta edukasi tentang manajemen perjalanan, pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) dan materi teknik tali temali tunggal (Single Rope Technique).
Nur Witama berharap, setelah mengikuti kemah edukasi, peserta diharapkan bisa mengaplikasikan materi yang didapatkan ketika berkegiatan di alam bebas sehingga menjadi individu, kelompok, atau komunitas yang bertanggungjawab kepada lingkungan serta diri sendiri.
“Semoga mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan serta meningkatkan kemandirian dan kepercayaan diri dalam berkegiatan luar ruang,” tandasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini