Dengan langkah ini, bank bjb menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk mendukung kelancaran penerbitan surat berharga ini, bank bjb menggandeng tujuh underwriters/pelaksana emisi efek antara lain PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mega Capital Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas dan PT Adiracita Sekuritas. Selain itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. bertindak sebagai wali amanat.
Investor yang berminat dapat melakukan pemesanan mulai 18 November 2024 hingga 25 November 2024. Tanggal distribusi surat berharga secara elektronik dijadwalkan pada 10 Desember 2024, sementara pencatatan di Bursa Efek Indonesia akan berlangsung pada 11 Desember 2024.
Sebagai bagian dari strategi transparansi, bank bjb menggunakan laporan keuangan per 31 Mei 2024 untuk mendukung aksi korporasi ini.
Pada periode tersebut, total aset bank bjb mencapai Rp200,25 triliun, meningkat dibandingkan Rp188,29 triliun pada akhir tahun 2023. Hal ini mencerminkan kinerja keuangan yang solid dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Keunggulan lain dari Surat Berharga Perpetual ini adalah fleksibilitas dalam pengelolaan investasi. Pemegang surat berharga memiliki hak untuk menerima penebusan penuh sebesar 100% nilai nominal ketika opsi beli diambil oleh Emiten dalam hal ini bank bjb.
Imbal hasil yang diberikan secara rutin menambah daya tarik investasi ini.
bank bjb memahami pentingnya memperluas akses investasi kepada seluruh masyarakat. Oleh karena itu, program ini dirancang untuk menjangkau nasabah di seluruh wilayah Indonesia.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini