bukamata.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam menemukan kasus Tuberkulosis (TB) yang merupakan langkah pertama penanggulangan TB.
Apresiasi itu disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, Imran Pambudi dalam Peluncuran dan Penandatanganan Bersama USAID BEBAS TB Tingkat Provinsi Jabar dan Penyusunan Rencana Kerja Terpadu “Bersama Menuju Eliminasi dan Bebas dari TB” di Hotel Novotel, Kota Bandung, Rabu (21/2/2024).
Imran Pambudi melaporkan, Provinsi Jabar berhasil menemukan kasus TB sampai 100 persen dalam dua tahun terakhir.
“Saya apresiasi Jabar dalam dua tahun terakhir berhasil menemukan 100 persen kasus TB bahkan sampai 117 persen karena limpahan dari provinsi tetangga. Penemuan semua kasus TB ini menjadi kunci pertama penanggulangan TB,” ucap Imran.
Adapun langkah kedua penanggulangan TB adalah keberhasilan pemberian pengobatan, sedangkan langkah ketiga yakni keberhasilan tuntasnya pengobatan selama enam bulan terus-menerus.
Selain itu, Imran juga menekankan perlunya perhatian terhadap meningkatnya kasus TB pada anak-anak, karena dapat menyebabkan stunting dan kerusakan pada otak.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar pada tahun 2023 plus 1 Februari 2024, Jabar saat ini diestimasikan ada 233.334 kasus TB baru atau 22 persen dari total kasus nasional.
Enam daerah dengan beban TB tinggi adalah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi. Dengan tingginya data kasus TB, Jabar menjadi salah satu provinsi yang mendapatkan perhatian dari USAID.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini