Sementara itu, Sekretaris KPU Jabar, Achmad Syaifudin Rahadhian, menekankan peran penting mahasiswa dalam Pilkada 2024.
“Sosialisasi ini sangat penting untuk memastikan Pilkada berjalan lancar, terutama dalam meningkatkan partisipasi pemilih di kalangan mahasiswa. Mahasiswa memiliki tanggung jawab besar sebagai agen perubahan yang dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemilu serta proses pemilihan yang sehat dan demokratis,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menghindari golput, karena setiap suara berperan penting dalam menjaga keberlanjutan demokrasi. “Partisipasi kita dalam memilih akan memastikan proses demokrasi terus berjalan dengan baik,” tambah Achmad.
Dalam paparan materi, Zamah Sari menyoroti pentingnya memilih pemimpin yang tepat dengan mengedepankan nilai-nilai demokrasi. Ia menyebutkan bahwa Muhammadiyah, sejak didirikan pada tahun 1912, telah menjadi laboratorium demokrasi.
“Dalam demokrasi, kita harus memilih pemimpin yang terbaik tanpa memandang asal-usul, dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama, khususnya mahasiswa,” ungkapnya.
Rifqi Ali Mubarok menambahkan bahwa tahun 2024 akan menjadi momen bersejarah dengan pelaksanaan Pilkada serentak di seluruh Indonesia.
“Mahasiswa harus berperan aktif dalam memerangi politik uang dan mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam misinformasi atau hoaks. Kita harus memastikan bahwa partisipasi dalam pemilu didasari oleh pilihan yang rasional dan matang,” tegas Rifqi.
Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara narasumber dan peserta. Sebagai penutup, KPU Jabar menyerahkan plakat penghargaan kepada Universitas Muhammadiyah Bandung sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama dalam mensukseskan sosialisasi pendidikan pemilih ini.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini