Melihat banyak siswa yang tak keterima di SMAN, Siti berusaha untuk mengajukan berdirinya sekolah kelas jauh SMAN di Desa Ganjar Sabar.
“Berharap ada SMAN terbuka, supaya bisa menampung para siswa usia sekolah di SMAN,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung merespon apa yang menjadi harapan Kepala Desa Ganjar Sabar tersebut.
“Sangat setuju dengan adanya kelas jauh SMAN seperti yang disampaikan Kepala Desa Ganjar Sabar,” ucap Dadang.
Untuk mendukung sumber daya manusia (SDM), Pemkab Bandung sudah memfasilitasi berbagai pelatihan, keterampilan maupun perbengkelan dan servis motor maupun handphone.
“Pemerintah sudah memfasilitasi kursus bahasa Korea, bahasa Jepang, tour guide. Masyarakat tinggal memanfaatkannya,” ungkapnya.
Dadang mengatakan, bahwa pemerintah telah menggulirkan program tiga muatan lokal di bidang pendidikan. Yaitu, pendidikan Pancasila dan UUD 1945, pendidikan bahasa dan budaya Sunda, serta belajar mengaji dan menghafal Alquran.
Pihaknya juga telah memberikan perhatian khusus kepada Ketua RT dan RW sebagai garda terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat.
“Makanya, insentif Ketua RT dan RW dinaikkan 100 persen. Bahkan kedepan akan diperhatikan lagi,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya pun mendorong kepada para Ketua RT dan RW untuk melakukan verifikasi faktual bantuan langsung tunai (BLT) bagi penerima manfaat bantuan tersebut.
“Yang sudah tak layak menerima BLT bisa dicoret. Pencoretan itu sebelumnya dilakukan pembahasan melalui musdes. Untuk itu, saya mendorong dilakukan pendataan ulang secara obyek oleh para Ketua RT dan RW dengan sasaran para penerima manfaat BLT,” bebernya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini