“Kalau kita memenuhi undangan itu semua, jangan-jangan para rektor itu tidak pernah berkantor di kantornya karena setiap hari ada seminar nasional dan internasional di provinsi masing-masing. Habis tuh (untuk) biaya pesawat, anggarannya,” jelasnya.
Karenanya, Menag lalu mengeluarkan keputusan, agar berbagai pertemuan tersebut termasuk Raker dan seminar dilaksanakan secara daring.
“Ternyata lebih positif. Jadi pertemuan kami di Kementerian Agama, para eselon I, para Kakanwil, dan juga para Rektor. Masya Allah saya sangat bangga dengan Rektor-rektor kami dan para Kakanwil karena terjadi perubahan yang sangat drastis. Mereka mengerti dengan apa yang kami isyaratkan,” bebernya.
Hasil nyata pun mulai terasa. Sebulan sejak ia memimpin Kemenag, sekitar 50 persen anggaran perjalanan dinas pun berhasil ditekan.
“Kami jumlahkan baru sebulan menjadi Menteri kami sudah berhasil menekan biaya perjalanan dinas itu lebih dari 50%. Tadi pagi saya dengan Pak sekjen, kira-kira angka penghematan kita karena memotong pertemuan-pertemuan internasional ini,” terangnya.
Menag juga mengaku tertarik dengan apa yang selalu dipesankan Presiden Prabowo bahwa kalau penghematan ini dilakukan di Indonesia, mencegah segala macam bentuk korupsi.
“Maka kita bisa save sampai 40%. Bayangkan selama ini 40% itu ke mana? Hanya dinikmati oleh segelintir orang. Oleh karena itu, saya betul-betul ingin mengobsesikan bagaimana Kementerian Agama ini bisa menjadi contoh bagi institusi lain,” tuturnya.
4. Pemberantasan Korupsi: Jangan Ambil yang Bukan Haknya
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini