bukamata.id – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menilai, proses transformasi Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) cukup lambat karena persyaratan transformasi terlalu berat.
Hal ini disampaikan Menag Yaqut saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Program Pendidikan Tinggi Keagamaan bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan para para Rektor PTKN se-Indonesia di Jakarta Selatan
“Ini yang sedang kita diskusikan agar bisa melakukan lompatan PTKN bersama-sama dengan PTKIN,” ucap Yaqut, dikutip Sabtu (26/8/2023).
Saat ini, Kementerian Agama (Kemenag) membina 72 PTK Negeri, terdiri atas 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), 7 Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri, 1 Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik Negeri, 4 Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu Negeri, dan 2 Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha Negeri.
Yaqut menegaskan komitmennya untuk terus memberikan perhatian lebih kepada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri. Langkah afirmasi akan dilakukan agar PTKN dapat segera bertransformasi dari Sekolah Tinggi menuju Institut, bahkan hingga Universitas.
“Problem pendidikan di Kementerian Agama itu banyak sekali. Utamanya, Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) di luar PTKIN. Alhamdulillah untuk PTKIN sudah berjalan. Kita akan terus mengafirmasi PTKN selain PTKIN, agar juga bisa segera bertransformasi,” tuturnya.
Sementara itu, Mensesneg menyambut baik program-program yang telah dilakukan Menag Yaqut, utamanya untuk pengembangan Perguruan Tinggi binaan Kementerian Agama.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini