bukamata.id – Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat selalu menjadi ajang yang penuh dinamika dan kejutan, tidak terkecuali pada Pilgub tahun ini. Dalam konteks politik saat ini, Koalisi Indonesia Maju (KIM) menghadapi tantangan yang tidak kecil: mereka tidak memiliki kandidat dengan tingkat elektabilitas yang signifikan. Berdasarkan survei terbaru, tidak ada satu pun calon yang mampu mencapai angka elektabilitas di atas 30%. Ini menunjukkan bahwa peta politik Jawa Barat masih sangat cair, dan peluang untuk memenangkan Pilgub sangat terbuka bagi siapa saja.
Anomali Hasil Pilgub Jawa Barat
Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Jawa Barat dikenal memiliki pola yang tidak mudah ditebak. Sejak pemilihan gubernur dilakukan secara langsung oleh rakyat, hasil-hasil Pilgub Jawa Barat kerap menghadirkan kejutan dan anomali yang sulit diprediksi. Mari kita lihat beberapa contoh dari Pilgub ke Pilgub di Jawa Barat:
1. Pilgub 2008: Kejutan dari Ahmad Heryawan (Aher)
Pilgub Jawa Barat 2008 adalah pemilihan gubernur langsung pertama di provinsi ini. Pada saat itu, Ahmad Heryawan (Aher) yang berpasangan dengan Dede Yusuf berhasil memenangkan kontestasi dengan perolehan suara sekitar 40,50%, mengalahkan dua kandidat lainnya yang dianggap lebih kuat, yaitu pasangan Agum Gumelar – Nu’man Abdul Hakim dan pasangan Dani Setiawan – Iwan Ridwan Sulandjana. Agum Gumelar, yang diusung oleh koalisi besar dan dikenal sebagai mantan Menteri, awalnya diprediksi akan unggul. Namun, Aher-Dede berhasil meraih dukungan luas, terutama dari kalangan Islam dan pemuda, serta diuntungkan oleh kehadiran Dede Yusuf, seorang artis yang sangat populer saat itu.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini