2. Pilgub 2013: Aher Kembali Mematahkan Prediksi
Pada Pilgub 2013, Aher yang kembali mencalonkan diri bersama Deddy Mizwar menghadapi tantangan dari calon-calon kuat lainnya, termasuk Rieke Diah Pitaloka – Teten Masduki dan Dede Yusuf – Lex Laksamana. Dalam Pilgub ini, Aher-Deddy Mizwar memenangkan pemilihan dengan perolehan suara sekitar 32,39%. Kemenangan ini sekali lagi menunjukkan anomali, karena Rieke Diah Pitaloka, seorang politisi terkenal dan mantan aktris, serta Teten Masduki yang dikenal sebagai aktivis anti-korupsi, dianggap memiliki peluang besar. Namun, kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Aher selama periode pertama, serta faktor popularitas Deddy Mizwar di kalangan masyarakat Jawa Barat, terutama sebagai aktor yang identik dengan peran agama dan moralitas, menjadi faktor penentu kemenangan mereka.
3. Pilgub 2018: Ridwan Kamil dan Politik Identitas yang Tidak Terduga
Pilgub Jawa Barat 2018 menjadi salah satu yang paling kompetitif dan menampilkan anomali lainnya. Ridwan Kamil, yang diusung oleh koalisi nontradisional dan tidak memiliki dukungan penuh dari partai-partai besar, justru memenangkan pemilihan dengan perolehan suara sekitar 32,88%. Ridwan Kamil yang berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum mengalahkan kandidat kuat lainnya seperti Deddy Mizwar – Dedi Mulyadi dan Sudrajat – Ahmad Syaikhu, serta pasangan TB Hasanuddin – Anton Charliyan. Kejutan terbesar datang dari kemampuan Ridwan Kamil untuk memenangkan dukungan lintas partai dan menarik suara pemilih urban yang menginginkan perubahan. Selain itu, faktor politik identitas juga terlihat kuat, terutama dalam upaya pasangan Sudrajat – Ahmad Syaikhu yang didukung oleh Partai Gerindra dan PKS, yang berhasil meraih sekitar 28,74% suara, meskipun mereka tidak diunggulkan sejak awal.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini