bukamata.id – KA Feeder relasi Bandung-Cimahi-Padalarang disiapkan PT KAI Daop 2 Bandung untuk mendukung konektivitas integrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Kehadiran KA Feeder ini untuk mengangkut penumpang kereta cepat dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung atau sebaliknya dengan waktu tempuh 19 menit.
Executive President Daop 2 Bandung, Takdir Santoso mengemukakan, KA Feeder nantinya akan beroperasi sebanyak 72 perjalanan setiap harinya. Terdiri dari 36 perjalanan pulang pergi dari Padalarang-Bandung dengan headway (waktu tunggu antar kereta api) 25 menit sekali.
“Masyarakat bisa memanfaatkan layanan KA Feeder ini dengan jadwal yang disuaikan dengan perjalanan KCJB,” kata Takdir Santoso dalam keterangannya, Rabu (13/9/2023).
Seperti diketahui, KA Feeder ini menggunakan jenis kereta rel diesel elektrik (KRDE) yang diproduksi PT INKA. Sejauh ini telah siap sebanyak lima rangkaian KRDE dimana setiap rangkaiannya terdiri dari empat kereta.
Dalam satu rangkaian, KA Feeder KCJB berkapasitas 200 penumpang. Untuk menambah kenyamanan penumpang, KA Feeder KCJB juga dilengkapi dengan fasilitas rak bagasi dan toilet.
Adapun untuk prasarana KA Feeder KCJB, kini pembangunan fisik Hall atau ruang tunggu khusus penumpang KCJB di Stasiun Bandung dan Cimahi sudah selesai 100%. Sementara di Stasiun Padalarang masih dalam proses penyelesaian tahap akhir.
KAI bersama KCIC saat ini tengah menyiapkan fasilitas dan standar pelayanan minimum untuk park and ride dan ruang tunggu KA Feeder KCJB.
Sebelum beroperasi, KA Feeder ini sudah melakukan serangkaian ujicoba dengan berbagai skenario untuk memastikan waktu tempuh lintas Bandung-Padalarang, pengenalan lintas, ruang bebas, tenaga di tanjakan, serta pengereman berjalan dengan lancar. Hal itu bertujuan untuk menyempurnakan operasional KA Feeder sehingga bisa meminimalisir gangguan-gangguan yang terjadi dilapangan.
Sementara itu, dalam waktu dekat ini KAI bersama KCIC bakal melakukan trial operasi KA Feeder dan kereta cepat. Daop 2 Bandung menyiapkan 8 perjalanan KA Feeder guna mengakomodir masyarakat yang ingin mencoba menggunakan sarana ini untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan menggunakan kereta cepat.