“Fungsi rest area adalah untuk tempat istirahat, tapi fungsi yang lain sebagai tempat men-delay volume kendaraan yang menuju ke suatu tempat. Oleh karenanya, tadi saya diinstruksikan untuk bekerjasama dengan Menteri PU untuk membebaskan tanah-tanah sebagai rest area yang mungkin tidak langsung ke rest area,” bebernya.
Menhub mengatakan, pemerintah mengupayakan pembebasan lahan sekitar 10 atau 15 tempat dengan luas masing-masing 5 hektare. Berikutnya, berkaitan dengan manajemen gerbang tol untuk mengurangi kepadatan yang terjadi di pintu tol. Pola ini akan diterapkan pada Kilometer 70 dan Kilometer 414.
“Kita tidak boleh lagi menggunakan tapping. Kilometer 70, Kilometer 414 itu panjang sekali. Dengan sistem OBU (On Board Unit) seperti itu, maka kendaraan bisa langsung lewat dan langsung tercatat berapa yang mereka harus bayar. Ini membuat kelancaran di Kilometer 70 dan Kilometer 414 itu terjadi dengan baik,” katanya.
Selain itu, berdasarkan hasil survei diketahui, pemudik lebih menyukai naik kereta api. Oleh karena itu, Kemenhub mengusulkan agar PT. KAI menambah jumlah trainset sehingga jumlah perjalanan kereta api bisa bertambah.
“Diskusi kami dengan Pak Menko dan Pak Kapolri adalah manajemen waktu. Kalau bisa waktu itu lebih panjang sehingga mereka bisa mudik lebih awal, tidak tertumpu kepada H-3 dan H-4. Kalau bisa H-5 dan H-6, begitu ya. Ini sangat berhasil, pada saat mudik berhasil,” jelasnya.
Pemerintah juga akan mengupayakan agar instansi pemerintah lebih banyak menyelenggarakan mudik gratis dan menambah rute tujuan.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini