bukamata.id– Menteri Perhubungan Budi Karya sebut Human error atau kesalahan manusia jadi penyebab tabrakan Kereta Api (KA) Turangga relasi Bandung-Surabaya dengan KA Commuterline Bandung Raya di kawasan Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada Jumat (5/1/2024).
Hal itu didasarkan pada hasil identifikasi. Diduga ada kesalahan teknis dan pelanggaran standar operasional prosedur (SOP).
“Ada satu kemungkinan, bahwa ada kesalahan teknis, pelanggaran SOP dari faktor manusia, dan hal-hal lainnya yang sedang kita proses,” kata Budi Karya, dalam Rapat Kerja (Raker) Bersama Komisi II DPR RI, di Senayan, Jakarta, seperti dikutip dari detikFinance, Jumat (19/1).
Budi Karya mengatakan, dirinya telah menyampaikan sejumlah usulan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk langkah tindak lanjut dari tragedi ini. Langkah pertama, dalam jangka pendeknya, pihaknya akan mereformasi sumber daya manusia (SDM) dan memperbaiki SOP.
“Itu sedang kita laksanakan, kami sudah lakukan di Kemenhub sudah dilakukan perombakan organisasi, dan kami sedang membuat SOP-SOP baru,” ujarnya.
Langkah kedua, pihaknya akan mendorong pembangunan jalur double track, apalagi mengingat bahwa jalur kereta Bandung maupun Pamulang masih berupa satu jalur atau single track. Selain itu, juga akan diperbaiki menyangkut persoalan sinyal.
“Juga berkaitan dengan sinyal masih ada beberapa sinyal itu manual. Tahun anggaran ini kita akan selesaikan semua berkaitan dengan sinyal khususnya di Jawa tetapi untuk double track untuk Cicalengka itu akan selesai pada bulan Mei,” jelasnya.
Budi juga berharap agar di wilayah-wilayah lainnya juga bisa terbentuk jalur double-double track sehingga empat jalur kereta api bisa berfungsi sekaligus seperti di Jakarta. Pihaknya juga akan memastikan keamanan palang perlintasan dan memperketat pengawasan di lintasan sebidang.
“Tahap ketiga tentu kami berpikir bahwa yang paling aman itu adalah melakukan upaya elevated pada kota-kota besar, katakanlah di Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, seperti apa yang dilakukan di Jakarta sehingga lintasan sebidang tidak ada,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan laporkan hasil dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Ia juga memastikan pihaknya telah melakukan berbagai langkah mitigasi dalam merespons hal ini.
“Insyaallah mitigasi yang kita lakukan sudah kita lakukan, terpenuhi. Kita sudah melakukan reformasi, perbaikan SOP, dan juga isu lainnya. Laporan ini juga mungkin bisa kita sampaikan pada DPR apa yang akan kita lakukan karena ini berkaitan dengan penganggaran,” pungkasnya.
Dapatkan berita menarik lainnya dari Bukamata.id di Google News, Klik di Sini